Semua tahu, jika baca koran adalah baca berita
hari kemarin. Sehingga muncullah media online yang jadi sedikit juru selamat.
Meski tak sepenuhnya. Tapi tak bisa dipungkiri di era digital ini, minat baca
konsumen menuntut berita terhangat. Yang 'baru saja' terjadi bahkan jika perlu up to date per detiknya.
Merubah koran menjadi media online seluruhnya
juga tidak mungkin. Media online bisa berdiri tanpa banyak unsur alias sedikit crew. Sementara mau dikemanakan nasib
pekerja pers cetak ini? Mau dikemanakan sarana produksinya? Di Indonesia
mungkin terus mencari jalan keluar. Tapi diluar, ambil contoh pers di
Australia, yang salah satunya mulai menghilangkan peran Jurnalis Foto. Jurnalis
Tulis cukup dibekali Iphone saja, sudah sekalian merangkap jurnalis foto.
Jika dilihat dari profil pembaca, media cetak di
Indonesia cenderung dikonsumsi oleh konsumen dari rentang usia 20-49 tahun (74
persen), memilki pekerjaan sebagai karyawan (32 persen) dan mayoritas
pembacanya berasal dari kelas atas (54 persen).Ini menunjukkan bahwa pembaca
media cetak masih produktif dan dari kalangan yang mapan. Pembaca media cetak
juga merupakan pembuat keputusan dalam rumah tangga untuk membeli sebuah produk
(36 persen). Membaca buku adalah salah satu hobi dari konsumen media cetak.
Selain membaca, mereka juga lebih cenderung menyukai traveling. Sebanyak tiga
dari empat pembaca media cetak mengakui tidak keberatan saat melihat iklan
karena iklan adalah salah satu cara untuk mengetahui produk baru.
Sebanyak 65 persen pembaca media cetak mengakses
internet melalui smartphone dan menghabiskan waktu dengan internet hampir 3 jam
setiap harinya. Kepembacaan melalui internet atau digital juga cukup tinggi.
Menurut data Nielsen Consumer and Media View, sampai dengan kuartal ketiga
2017, jumlah pembaca versi digital mencapai 6 juta orang dengan penetrasi
sebesar 11 persen.
Lalu
bagaimana nasib jurnalis di Indonesia?
Fenomena banyaknya Media cetak saat ini dihadapi
dengan konvergensi media, seperti banyaknya media online yang dapat diakses
dengan mudah dan dianggap mampu memenuhi kebuthan masyarakat akan informasi
dari media cetak maupun elektronik dalam satu media yang disebut dengan
konvergensi media.
Banyak yang diantaranya banting setir jadi
pengusaha. Membuka bidang usaha yang tak lekang oleh globalisasi. Yang juga
dibutuhkan setiap orang. Banyak juga yang berhasil mendirikan media sendiri,
tentunya berbasis online. Di era digital ini, Online adalah harga mati. Itu
jalan terbaik dibanding menggantungkan nasib yang kian tak menentu.
Lalu,
bagaimana nasib dari surat kabar
Surat kabar yang terus beredar dipasaran yang
hanya bisa dibeli dan dinikmati oleh masyarakat paling cepat setiap 24 jam
sekali. Meskipun ditengah terjang era konvergensi media pada saat ini, dizaman
yang menuntut untuk segala akses yang mudah dan praktis. Ternyata media cetak
tetap mampu menahan eksistensi nya dikalangan masyarakat. banyak faktor dan
pengaruh yang menjadikan media cetak tetap beratahan dipasaran sampai saat ini.
Dalam mendapatkan informasi, seorang pencari
informasi atau pembaca haruslah mampu dan mendapatkan informasi yang setepat
tepat dan akurat serta menjung profesionalitas, hal itu yang selalu menjadi
priritas mengalahkan akses instant dan tekhnologi canggih sekalipun. Seperti
contoh berita dalam sexual media
massa kriteria berita yang baik
1. Kejujuran:
Apa yang dimuat dalam berita harus merupakan fakta yang benar-benar terjadi.
Wartawan tidak boleh memasukkan fiksi ke dalam berita.
2. Kecermatan:
Berita harus benar-benar seperti kenyataannya dan ditulis dengan tepat. Seluruh
pernyataan tentang fakta maupun opini harus disebutkan sumbernya.
3. Keseimbangan:
Agar berita seimbang harus diperhatikan: Tampilkan fakta dari masalah pokok,
jangan memuat informasi yang tidak relevan, jangan menyesatkan atau menipu
khalayak, jangan memasukkan emosi atau pendapat ke dalam berita tetapi ditulis
seakan-akan sebagai fakta, tampilkan semua sudut pandang yang relevan dari
masalah yang diberitakan jangan gunakan pendapat editorial
4. Kelengkapan
dan kejelasan: Berita yang lengkap adalah berita yang memuat jawaban atas
pertanyaan who, what, why, when, where, dan how.
5. Keringkasan:
Tulisan harus ringkas namun tetap jelas yaitu memuat semua informasi penting.
Akhirnya memang saat ini media cetak sedang ditantang keberadaan dan
eksistensi nya di era konvergensi media saat ini, selanjuntnya bagaimana media
cetak tersebut dapat tetap mempertahankan apa yang menjadi nilai plus dari
media cetak tersebut yang tidak bisa didapatkan masyarakat pada tekhnologi
canggih sekalipun di era yang tekhnologi nya sudah canggih seperti ini. Di masa
depan mu tantangan media cetak akan semakin besar dengan terus bertambahnya
inovasi inovasi terbaru yang akan menjadi primadona dan pembantu masyarakat
terutama membantu masyarakat dalam bidang media massa dan informasi.