Oleh : Filza Fitriadi
BANDUNG - Istilah parkour mungkin
sudah tidak asing lagi di telinga anda. Parkour ini aktivitas yang bertujuan
untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan efisien dan
secepat-cepatnya, menggunakan prinsip kemampuan badan manusia.
Itu berarti untuk menolong seseorang melintasi rintangan, yang bisa berupa apa saja di sekitar lingkungan dari cabang-cabang pohon dan batu-batuan hingga pegangan tangan dan tembok beton yang bisa dilatih di desa dan di kota.
Itu berarti untuk menolong seseorang melintasi rintangan, yang bisa berupa apa saja di sekitar lingkungan dari cabang-cabang pohon dan batu-batuan hingga pegangan tangan dan tembok beton yang bisa dilatih di desa dan di kota.
Banyak orang
menyebut parkour salah satu olahraga karena sifatnya yang menguras tenaga atau
fisik dan mengeluarkan banyak keringat. Namun ada juga yang berpendapat bahwa parkour
ini bukan sebuah olahraga karena di parkour sediri tidak mengenal kompetisi
atau perlombaaan.
Banyak yang mengira bahwa parkour dengan freerun itu sama,
ternyata keduanya itu berbeda. Menurut David Belle si penemu parkour ini bahwa Parkour
itu adalah suatu seni gerak yang mendasarkan pada keefisienan, atau bisa
disebut suatu seni untuk kabur dengan cepat dan efisien. Sedangkan freerunning
tidak efisien karena dalam freerunning terdapat gerakan-gerakan seperti "
spin dan Flip" yang lebih cenderung kepada keindahan gerakan bukan
keefisienan.
Di Indonesia sendiri
parkour ini sudah masuk sejak 2007 dibawah naungan Parkour Indonesia. Parkour
Indonesia memiliki tujuan untuk berperan sebagai sumber informasi mengenai
Parkour dan pengembangan Parkour bagi masyarakat Indonesia. Kian hari peminat
ataupun pecinta parkour di Indonesia kian bertambah dan sudah tersebar luas ke
seluruh Indonesia. Salah satunya di Kota Kembang Bandung.
Di kota berjuluk Paris
Van Java ini terdapat sebuah komunitas parkour yang diberi nama Parkour
Bandung. Saat ditemui di lapangan Saparua bandung pada Rabu (27/12) sore, Atep
salah satu anggota Parkour Bandung menuturkan sejarah awalnya terbentuk
komunitas Parkour bandung. Ia menjelaskan bahwa yang mengawali terbentuknya
Parkour bandung, ketika teman-teman dari parkour.net mengadakan latihan parkour
bareng di ITB. Semenjak dari situ, mulailah banyak yang tertarik atau berminat
untuk menekuni parkour ini. Parkour Bandung ini terbentuk pada tanggal 23
Agustus 2007 hingga sekarang.
Untuk anggota Parkour
bandung ini sendiri dari tahun ke tahunnya selalu berbeda-beda. Karena Parkour
bandung ini sebuah komunitas terbuka. Jadi siapapun bisa masuk ke Parkour
Bandung. “biasanya di Parkour Bandung ini selalu ada yang namanya seleksi alam.
Ada yang udah masuk nanti keluar lagi. Jadi buat anggota Parkour bandung ini
tidak tetap” ujar Atep.
Parkour Bandung
juga terbuka untuk umum, bukan hanya untuk orang Bandung saja. Selain orang
Bandung juga boleh masuk ke Parkour bandung karena komunitas ini merupakan
komunitas terbuka. Parkour Bandung rutin melakukan latihan di Lapangan Saparua
bandung. Namun sebelumnya komunitas ini sering berpindah-pindah tempat karena
satu dan lain hal.
Awalnya tempat latihannya itu di ITB. Setelah dari ITB,
mereka pindah ke UPI lalu ke Balai Kota dan terakhir ke Saparua hingga
sekarang. Alasan mereka memilih Saparua karena dari sarananya memadai untuk
latihan parkour daripada tempat lain. “di saparua ini sebenernya lebih memenuhi
syarat buat belajar teknik-teknik dasarnya. Soalnya yang paling sering dipake
buat parkour itu ya beton-beton ini” jelasnya sambil menunjuk salah satu beton.
Atep sangat senang bisa
bergabung di dalam Parkour Bandung ini karena selain bisa menyalurkan hobbynya,
di komunitas ini juga dia mendapat pengalaman dan teman baru. Ia juga berpesan
kepada pemerintah khususnya pemerintah kota Bandung agar menambah taman-taman
untuk komunitas parkour seperti Parkour Bandung ini. “lebih dibangun
taman-taman parkour gitu, buat sarana latihan kami. Karena di parkour sendiri
banyak hal positif yang kita dapat” ujarnya sambil diselingi senyum.
Bagi yang
berminat untuk bergabung dengan Parkour bandung, bisa langsung datang saja ke
Lapangan Saparua setiap Minggu pagi jam 09.00 WIB.